Monday, June 29, 2009

Apakah Dia Kunci-Kunci Syurga Itu?

Untuk menjawab persoalan ini, mari kita ikuti satu kisah benar yang terjadi di antara seorang pemuda Muslim dan seorang paderi Katolik.Kisah ini menyimpan banyak rahsia besar. Rahsia yang menyingkap apakah silibus yang diajar kepada setiap paderi Katolik di Vatikan. Dan apakah fungsi Al-Quran di dalam altar khas di Perpustakaan Vatikan.

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan pengajiannya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula-mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim?" Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian dia beranjak hendak keluar.Namun, paderi ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut. Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silakan!"

Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada lapannya, lapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!"
"Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?"
"Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga?"
"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?"
"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!"
"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?"
"Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"
"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!"
"Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca Bismillah dia berkata, -Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t.. -Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan Kami jadikan malam Dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12). -Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh. -Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an. -Lima yang tiada enamnya ialah solat lima waktu. -Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah s.w.t. menciptakan makhluk. -Tujuh yang tiada lapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. Berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3). -Lapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy Ar-Rahman. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu lapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17). -Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu Dan belalang. -Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah s.w.t. Berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160). -Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf. -Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu." Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air." (Al-Baqarah: 60). -Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya. -Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. berfirman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18)."

"Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS. -Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ." (Yusuf:98)."

"Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai." (Luqman: 19). -Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim. "

"Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69). -Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua)."

"Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t. "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28). -Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari."

Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh paderi.

Pemuda ini berkata, "Apakah kunci syurga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.

(Di petik dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah)

Wednesday, June 24, 2009

ESTET TENGHILAN: PROGRAM PERTAMA TANPA ORANG KUAT

21 JUN 2009, AHAD

Program pertama tanpa Orang Kuat: Mungkin ada insan yang tidak setuju dengan penggunaan ungkapan ini. Sengaja penulis menggunakan ungkapan ini untuk membakar jiwa-jiwa pejuang yang masih tinggal di Tuaran.

Dan Alhamdulillah di akhirnya, Program Titian Kasih Estet Tenghilan berjaya dilaksanakan sekalipun pada awalnya pihak pengurusan berdepan dengan beberapa masalah dari sudut pengangutan, elektrik dan bajet. Apa yang menarik, ’program pertama tanpa Orang kuat’ ini nyata berjaya mencungkil semangat kepimpinan Saudara Jamil dan Misran yang selama ini hanya ’tidur di bawah ketiak Orang Kuat’.

Seawal pagi, PSS dan KRU Tuaran berkumpul di BaitulKauthar, Kampung Tinuhan untuk mengalas perut. Selesai sarapan, kami bergerak ke Estet Tenghilan dengan menggunakan Van Antique, penganti ’kancil kiut’. Manakala AJK muslimin menyahut cabaran dengan menunggang ’kuda’ ke estet tersebut. Nyata, ketiadaan Orang Kuat tidak melemahkan perjuangan di Tuaran tetapi ia menjadi motivasi untuk berusaha ke tempat program sekalipun tanpa keberadaan ’kancil kiut’.

Kepada yang merasai kehilangan ’kancil kiut’, penulis sisipkan sepotong ayat Al-Quran:

“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (At-Taubah, 9: 41)

Sampai di Surau Estet Tenghilan, kami disambut oleh peserta kanak-kanak. Selesai menguruskan PA sistem, program dimulakan dengan surah pembukaan Al-Fatihah, di mana Saudara Jamil bertindak sebagai pengerusi majlis. Seterusnya ceramah tayangan UMMAH diPICkan oleh Saudari Rohana. Sekali sekala kami dikejutkan dengan suara salam ibu-ibu yang turut ingin mengikuti program tersebut. Selesai tayangan Ummah, program diteruskan dengan Sesi Penghayatan oleh Saudari Maryam. Sepanjang sesi penghayatan, ada juga kedengaran suara esakan peserta. Walaupun moderator tersalah memilih muzik latar.

Sebelum Sesi mengisi perut, Saudara Jamil sempat memberikan tazkirah pendek dalam Bahasa Bajau, satu pendekatan baru yang perlu ahli PSS gunakan....!! Program berakhir dengan Lambaian Ukhuwah.

Kami agak terkesan dengan kesungguhan Guru Kafa@Takmir di estet tersebut yang menjadi tulang belakang program ini. Sebenarnya, program ini tidak mendapat sponsor bajet tetapi berkat usaha beliau, akhirnya jamuan dapat disediakan walaupun sekadar ala kadar. Surau estet ini juga sebenarnya tidak mempunyai bekalan elektrik apatah lagi peralatan seperti kipas. Namun, Alhamdulillah beliau berusaha mencari penyumbang karan dari rumah berdekatan. Di akhirnya, beliau meminta kami untuk datang sekali lagi ke estet tersebut. Dan sekali lagi kami terkesan dengan kesungguhan beliau mebangunkan Islam di tempat beliau. Inilah guru agama yang perlu dicontohi....!!!


Kami pulang dengan membawa sepotong kata dari seorang nenek yang turut berada di situ:
”Mau ngeliud pan bue’ motoku le’ bitu...!!”
(Mau menitis juga air mata saya dengan kehadiran kamu nih...!!!)











Monday, June 22, 2009


QIAMULLAIL BULANAN

TARIKH:
27-28 JUN 2009

TEMPAT:
MASJID AN-NUR, TUARAN

ANJURAN:
KELAB REMAJA UKHUWWAH (KRU), TUARAN

SEMUA DIJEMPUT HADIR...!!

2 MESYUARAT 1 HARI

20hb JUN 2009, Sabtu

Setelah Kak Ira dan keluarga bergerak ke airport, kami bergegas ke Masjid Tuaran untuk menghadiri Mesyuarat Penyelarasan PSS dan KRU. Semua wakil bahagian turun padang. Wakil Kota Kinabalu, wakil Kota Belud, Wakil Papar, Wakil Sipitang dan Wakil Tuaran serta Wakil Ranau yang sanggup datang walaupun hampir ‘ketinggalan flight’. Semoga Allah SWT menilai kesungguhan para wakil bahagian yang cuba membuat satu perubahan terhadap umat Islam di Sabah.


”Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.” (Surah al-Ankabut Ayat 69)


Agenda perbincangan lebih tertumpu kepada perkembangan KRU dan Muhasabah KRIS 2009. Daripada laporan setiap bahagian, Alhamdulillah KRU dapat berkembang degan baik setakat ini. Program-program yang dirancang untuk KRU juga Alhamdulillah dapat berjalan dengan baik walaupun terdapat masalah-masalah kecil. Muhasabah KRIS pula lebih tertumpu kepada perbincangan untuk pembaikan program akan datang. Agar masalah-masalah yang dihadapi dalam KRIS 2009 tidak berulang lagi. Teringat pula pada lagu Sunnah Orang Berjuang.

Berjuang tak pernah senang
Ombak derita tiada henti
Tenang, resah silih berganti
Inilah sunnah..orang berjuang..


Makan Tengahari ditaja oleh Kak Rudiana, Syukran Jaziilan.

Selesai mesyuarat tersebut, Mesyuarat Penyelarasan PSS dan KRU Tuaran pula diadakan. Melihat wajah sahabat-sahabat sepanjang mesyuarat ini, penulis dapat merasakan bahang kesedihan yang semakin membara kerana ini adalah mesyuarat terakhir PSS&KRU Tuaran bersama Orang Kuat sebelum beliau bertolak ke semenanjung.

Perbincangan berkisar tentang Qiam, Usrah Sekolah dan Program Mingguan PSS yang perlu diteruskan walaupun tanpa Orang Kuat. Perbincangan agak panas ketika Saudara Fairuz mengusulkan program yang ingin dibuat oleh Saudara Misran iaitu Program Isteriku Sayang. Namun bagi mengelak kesangsian para suami-suami di kampung tersebut, nama program ditukar kepada Program Keluargaku Sayang.

Apa yang penulis ingin highlightkan adalah kesungguhan Saudara Misran membuat satu perubahan di tempat kelahiran beliau. Penulis teringat Sirah Rasulullah SAW yang bersungguh-sungguh membuat perubahan selama 13 tahun di Mekah, tempat kelahiran Baginda SAW sendiri. Inilah adik KRU yang perlu dicontohi......!!!

“Sesiapa yang berjihad maka sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri.”

(QS Al-Ankabut 6)


Sunday, June 21, 2009

PENING….!!!

19hb Jun 2009, Jumaat

Pening…Pening..Pening…!!
Hanya itu perkataan yang berkali-kali terucap di mulut sejak semalam. Apa tidaknya, hujung minggu ini penuh dengan program sedangkan 2 orang kuat Tuaran akan pergi...

Malam nanti, PSS&KRU Tuaran dijemput datang ke Nadwah Kepimpinan Pelajar di Pusat Kokum, Malanggang. Sedangkan ’kancil kiut’ berada di program sekolah SMK(A) Inanam. Kami ketiadaan pengangkutan....!!

Dan apa yang lagi memeningkan kepala, kami telah merancang untuk menghabiskan masa malam bersama-sama dengan Kak Ira, orang kuat Muslimah yang akan pergi pada esok, pagi Sabtu.

Sabtu dan Ahad juga dipenuhi dengan program....!!

Pening...!!!
Kami tidak mahu ketinggalan mengikuti Nadwah. Tapi pada masa yang sama, kami juga mahu bersama-sama kak Ira...!!

Alhamdulillah, selesai solat Maghrib ’kancil kiut’ tiba. Kami ke Nadwah tetapi sekadar menjadi pelawat walaupun ada insan-insan yang menyangka kami sebagai fasilitator.

Selesai menjadi pelawat di Nadwah, kami menghabiskan masa malam bersama kak Ira dan anak-anaknya. Awal paginya, mereka bertolak ke airport. Tiada kata yang dapat diucap tatkala melihat kak Ira sekeluarga terbang.

Apapun, penulis mewakili PSS&KRU ingin mengucapkan SYUKRAN JAZIILAN kepada Kak Ira atas sokongan yang diberikan selama ini.Juga SYUKRAN JAZILAN SEKALI LAGI atas pemberian extension wakaf kepada PSS&KRU Tuaran. Hanya Allah yang membalasnya.

Penulis terjumpasatu hadis saat menaip post ini:

Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’ dari abi Idris Al Khaulany rahimahullah bahwa ia berkata:“Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka,’Ini Muadz bin Jabal.’ Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku datang ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan shalat. Kutunggu ampai dia selesai melakukan shalat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku berkata,’Demi Alloh aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.’Apakah Alloh tidak lebih kau cintai?’ Aku jawab,’Ya Alloh aku cintai’. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya seraya berkata,’Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw, berabda,”Alloh berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”

KAMPUNG SAMBAH: MANGAN NYA’ MANGAN ASAL JO KURUNG-KURUNG….(^_^)

5 pm, 9hb ~ 7 am, 10hb JUN: Believe or not?? PSS & KRU Tuaran mengadakan satu program tanpa nama, tanpa banner, tanpa meeting dan tanpa AJK muslimin yang ingin pergi …..Namun ia tidak mematahkan semangat jihad AJK Muslimat untuk pergi ke Kampung Sambah, Tuaran. Mungin 'rasa tercabar' akhirnya 5 AJK muslimin menggagahkan diri untuk turun padang.

Bagi AJK yang pertama kali pergi ke Kampung Sambah, pastinya merasa teruja sepanjang perjalanan ke sana kerana walaupun jalan darat ada, kami memilih jalan laut untuk merehatkan ‘kancil kiut’, pengangkutan utama PSS Tuaran.

Sampai di sana, kami disambut dengan ‘mangan songom’. Selesai solat maghrib, PSS mula melangkah mendekati penduduk melalui tazkirah Saudara Fairuz. Nampak bersahaja dan level ‘U’ tetapi berisi. Then, solat isyak dan ‘nginum songom’. After that, we continue with tayangan multimedia where Saudara Fairuz and Amin as PICman. Saudara Jamil yang turut berada di situ, tidak melepaskan peluang mengeluarkan ’bakat terpendam’ walaupun sekadar pengerusi add-hoc. Lalu ada insan yang tertanya-tanya, di mana Saudara Misran??

Tayangan Multimedia UMMAH tiba-tiba dikejutkan dengan suara esakan seorang anak kecil yang sedih melihat sahabat-sahabat sebayanya berdepan dengan Zionis.

Selesai tayangan, AJK Muslimin dan remaja lelaki beriktikaf di masjid. Manakala AJK Muslimat ’turi’ di rumah penduduk. Program di teruskan dengan Qiam, solat Subuh berjemaah dan akhirnya Tazkirah Subuh yang disampaikan Saudara Amin. PSS sempat ’nginum ensaung’ di tiga buah rumah dari ’enderio sampai endelaut’ sebagai tentatif terakhir.

Kampung Sambah…..
Sejujurnya, persepsi awal penulis sebelum sampai ke kampung ini adalah sambutan dingin penduduk terhadap kehadiran PSS. Surau mungkin dihadiri hanya jemaah yang biasa solat di surau. Anak-anak muda?? Ibu-ibu? Gadis remaja?? Jangan harap mereka mengintai surau. (berdasarkan pengalaman lepas). Ternyata, persepsi penulis melencong sama sekali. Penulis sedar satu perkara bahawa pengalaman lepas, boleh dijadikan pengajaran tetapi adakalanya tidak boleh dijadikan ukuran.

Surau dipenuhi ’jomo kampung’, dari yang muslimin hingga muslimat. Dari yang tua hingga remaja hinggalah anak kecil. Hatta ada muslimah sanggup duduk di luar semata-mata tidak mahu melepaskan peluang duduk di majlis ilmu. Semoga Allah menilai usaha mereka. Amin

Melihat kehadiran remaja Kampung Sambah, penulis teringat dan terfikir satu perkara........

Remaja-remaja Kampung Sambah kebanyakannya merupakan pelajar-pelajar SMK Tenghilan.

Seingat dahulu, PSS pernah dijemput ke sekolah tersebut untuk mengendalikan Program Kem Ibadah. Namun pada malam kedua Kem Ibadah akhirnya terpaksa bertukar hala seakan Kem Pemantapan Akhlak. Apa tidak, rasanya itu adalah pengalaman pertama penulis dan beberapa AJK lain berdepan dengan peserta yang agak ’keras’.

Namun akhirnya, peserta-peserta ’keras’ inilah yang istiqomah menghadiri Qiam Bulanan PSS Tuaran. Dan mereka yang istiqomah inilah yang penulis temui di Program Tanpa Nama Kampung Sambah.....!!!

Teringat pada surah Az-Zumar, ayat 18.

”(Iaitu) Mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya*. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sihat.”

*Mereka mendengar ajaran-ajaran Al-Quran dan ajaran-ajaran yang lain,tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al-Quran kerana ia adalah yang paling baik.

Rasa gembira melihat mereka, usaha ketika Kem Ibadah rasanya tidak sia-sia. Namun segera penulis mengingatkan diri bahawa tugas penulis hanyalah penyampai, berusaha menyampaikan Islam. Yang memberi hidayah, bukan penulis, tapi Si Maha Empunya Hidayah.....!!

Maka teruskan berusaha menyampaikan Islam, hasilnya serahkan kepada Allah, Maha Empunya Hidayah......!!!

P/S: Sebelum pulang, ada AJK masih tertanya-tanya kerana program ini dijalankan tanpa nama. Oleh kerana program ini mendekati penduduk kampung, akhirnya AJK sepakat memberi nama PROGRAM TITIAN KASIH KAMPUNG SAMBAH.











Monday, June 15, 2009

Program Titian Kasih (PTK) Kg Tinuhan...

Tuaran - Jika dulu (10 April 2009) sewaktu rombongan PSS dan KRU singgah di bumi Tenghilan untuk ’mengisi tangki’ dalam perjalan menuju ke KRIS di SMK Pinggan-Pinggan Pitas, tetapi kunjungan kali ini (16 Mei 2009) bukanlah untuk mengisi tangki lagi, tetapi membawa satu misi yang besar iaitu untuk ’mengisi rohani’ masyarakat Tenghilan.

Rombongan Titian Kasih PSS Tuaran berkesempatan menziarahi keluarga Puan Nursyafikah dan anak-anaknya Adik Syasa, Adik Joji dan Adik Nurul serta dua orang anak buahnya Adik Arif dan Adik Berry. Namun, rombongan tidak berpeluang berjumpa dengan Adik Joji, Adik Arif dan Adik Berry kerana mereka telah pergi ke Pekan Tuaran.

Kedatangan ahli PSS disambut mesra walaupun pada mulanya Puan Syafikah agak terkejut juga sebab pada sangkaannya hanya dua, tiga orang sahaja yang datang berkunjung. Namun kegembiraan jelas terbayang diwajahnya, apa lagi setelah disulam dengan keramahan kedua-dua pihak.

Menurut Puan Syafikah selain dia, seorang lagi abangnya pun memeluk Islam iaitu bapa Adik Arif dan Adik Berry. Adik Arif dan Adik Berry tinggal dengan mereka di kampung sementara abangnya bekerja di Semenanjung. Selepas mendirikan rumah tangga Puan Syafikah juga berhijrah ke Semenanjung kerana mengikuti suaminya yang bekerja di sana. Kini Puan Syafikah balik kampung semula untuk memudahkan urusan persekolahan anak-anaknya, pun begitu suaminya masih bertugas di Semenanjung.

Memandangkan adik Syasa, Adik Joji, Adik Arif dan Adik Berry tidak menghadiri SUIS dan KAFA akibat rasa segan, PSS Tuaran menawarkan kelas mengaji dan tuisyen percuma kepada keempat-empat orang adik ini. Tugas ini dititipkan kepada Exco Pembangunan Pelajar, PSS Tuaran. Setelah berunding kelas mengaji diadakan dua kali seminggu sebagai permulaan. Ahli PSS yang ingin membantu bolehlah menghubungi EPP, PSS Tuaran.

”Datanglah lagi dan harap-harap kamu ’dicampakkan’ mengajar di sisi,” demikian kata-kata Puan Syafikah semasa rombongan memohon diri untuk balik.

“Datanglah selalu, ajarlah dia tentang Islam, dia tidak tahu apa-apa itu,” harapan ibu Puan Syafikah ketika rombongan menjengok sekejap ke gerainya di depan rumah mereka.

Siapakah pula yang akan memberi tunjuk ajar kepada Puan Syafikah???? Seusai ziarah rombongan Titian Kasih ’mengisi rohani’ makcik-makcik kampung tersebut dengan tazkirah dan tayangan Islamik.

Dari meja penganjur berharap agar program seumpama ini dapat diteruskan lagi di kampung2 sekitar pekan Tuaran ini. Pihak penganjur mendoakan agar bumi Tuaran ini akan subur dengan penghayatan Islam satu masa nanti...InsyaAllah!!!


GAMBAR - GAMBAR SEKITAR PROGRAM PTK KG TINUHAN











Thursday, June 11, 2009

Program Pengukuhan Solat (PPS) Kg Sg.Damit...

Tuaran – Pada 6 Jun 2009 yang lepas, Persatuan Siswazah Sabah (PSS) cawangan Tuaran telah menjalankan Program Pengukuhan Solat (PPS) bertempat di Surau Skim Penempatan Getah Kg. Sungai Damit, Tuaran. Program ini merupakan progam yang julung-julung kalinya diadakan di surau dan kawasan perumahan tersebut. Dianggarkan seramai 27 orang peserta hadir dan 9 orang ahli PSS serta KRU Tuaran yang terlibat dalam menguruskan program tersebut.

Pendaftaran peserta program bermula seawal jam 8.30 pagi lagi dan sementara menunggu ketibaan peserta yang lain, sidang hadirin disajikan dengan hidangan tayangan-tayangan yang berkaitan dengan solat, dunia Islam serta sedikit taklimat tentang program. Kemudian, tepat jam 9.20 pagi ceramah I disampaikan oleh Ust Abdul Sattar, Pensyarah dari IPG Kent Tuaran yang membawa tajuk “Solat dan azab meninggalkannya”. Kemudian, pada jam 10.45 pagi peserta diberi minum pagi. Selepas itu, pada jam 11.15 pagi program disambung lagi dengan ceramah II yang bertajuk “Sekitar Teori dan Praktikal Wudhu’ serta Solat”. Setelah tamat sesi soal jawab, semua Ajk dan peserta menunaikan solat fardhu Zohor secara berjemaah sebelum menjamah makan tengahari. Program tamat tepat jam 1.30 petang.

Program yang diadakan ini merupakan Program Pengukuhan Solat (PPS) Siri I. InsyaAllah, PPS Siri II akan menyusul selepas ini. Dari pihak penganjur mendoakan agar program ini dapat memberikan kesedaran berkaitan dengan kewajipan solat dalam diri peserta dan berharap agar program seperti ini dapat diperbanyakkan lagi di sekitar kawasan Tuaran.

GAMBAR - GAMBAR SEKITAR PPS KG SUNGAI DAMIT