Wednesday, July 29, 2009

10 Langkah Meningkatkan Kemampuan Membaca



1. Bukan suatu hal yang penting anda menjadi pembaca yang cepat untuk mendapatkan manfaat.

Beberapa orang membaca dengan kecepatan yang tinggi, lainnya dengan kecepatan sedang, dan yang lain dengan kecepatan lambat untuk memperoleh setiap keterangan. Kecepatan sebenarnya tidak terlalu penting. Akan tetapi yang penting adalah memperoleh manfaat yang anda inginkan dan kehendaki dari membaca buku, makalah atau majalah.

Biarkanlah saya memberikan sebuah rahasia, yang tidak dikatakan pada pembahasan-pembahas an tentang membaca pada umumnya dan tentang membaca cepat pada khususnya. Yaitu bahwasanya tabiat dan judul buku (bisa saja) mengharuskan anda membaca cepat sehingga anda memperoleh manfaat yang banyak. Buku-buku yang yang berisi kumpulan makalah misalnya, seperti buku “Maqolat li Kibari Kuttabil Arabiyah fil ‘Ashril Hadits” oleh Syeikh Muhammad Ibrahim al Hamd. Dan saya sarankan untuk membacanya, karena buku ini mengandung manfaat-manfaat yang bagus dan makalah-makalah luar biasa.

Buku yang berbentuk e-book dibeberapa situs internet memungkinkan untuk dibaca cepat. Adapun ketika kita mengambil salah satu buku fiqih tertentu atau buku yang memerlukan pemikiran yang mendalam, maka tabiat buku memaksa kita untuk membaca dengan lambat, atau kecepatan sedang sehingga anda memahami apa yang terkandung di dalamnya. Untuk itu kecepatan membaca bertingkat-tingkat sesuai dengan tabiat buku dan judulnya. Dan ingatlah selalu bahwa yang penting adalah memperoleh manfaat, bukan selesainya membaca dengan cepat atau kecepatan tinggi.

2. Ketahuilah: Mengapa anda membaca?

Anda wajib mengetahui tujuan sebelum membaca. Dan yang menjadi landasannya adalah dengan memilih buku-buku yang anda baca dengan pemahaman dan pengetahuan. Apakah anda membaca untuk hiburan dan kesenangan? Ataukah anda membaca untuk belajar yang berkelanjutan yang meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan anda, pandangan hidup, hikmah atas sesuatu, pembangunan dan pembentukan kepribadian anda yang terdidik , kepemimpinan dan pemikiran sehingga anda bisa menjadi orang yang berpengaruh di lingkungan dan masyarakat sekitar anda?

29/Ogos/2009
3. Anda tidak perlu membaca segala hal.

Setiap buku, majalah, atau email tidaklah perlu dibaca secara lengkap. Umumnya majalah, email sebenarnya tidak mengandung sesuatu yang dapat memberi manfaat. Untuk itu hal yang penting adalah anda putuskan apa yang dibaca, dan waktu yang akan dihabiskan dalam membaca. Pilihlah buku yang sesuai dengan keahlian, kepentingan, dan bidang anda yang ingin anda tonjolkan.

4. Bukan hal yang penting anda membaca buku atau segala sesuatu yang ada di tangan anda.

Apakah anda membaca setiap tulisan di majalah yang ada di hadapan anda? Dan apakah anda membaca setiap bagian dan bab dalam buku?

Yang penting dalam masalah ini, jika anda mengikuti metode “membaca segala sesuatu”, kadang anda membaca bab-bab atau tulisan yang banyak dimana sebenarnya tidak diperlukan untuk dibaca. Pilihlah bagian yang penting saja dari buku, yang menarik perhatian anda, dan yang sesuai dengan keterangan dan manfaat yang anda cari. Dan jadilah orang yang bisa memilih dalam membaca.

Dan salah seorang pemikir senior menyebutkan bahwasanya akal anda itu menghasilkan sesuai dengan apa yang anda isi di dalamnya. Yaitu seperti penggilingan, jika anda taruh gandum yang baik di dalamnya, maka akan mengeluarkan tepung yang baik pula, dan apabila anda taruh di dalamnya selain itu maka akan mengeluarkan sesuai dengan apa yang anda taruh tadi. Maka perhatikanlah apa yang anda taruh pada akal anda yang merupakan komponen utama yang anda miliki untuk berhukum dan bermuamalah dengan alam, problematika, imajinasi dan pikiran. Akal merupakan sumber pembentuk kepribadian anda. Masalah ini kembali pada anda, tidak ada campur tangan orang lain di dalamnya.

5. Ujilah kondisi jiwa dan pembawaan anda sebelum memulai membaca.

Kondisi jiwa dan pembawaan sangat penting sebelum memulai membaca di waktu-waktu tertentu. Ketika kondisi jiwa sedang jernih, tidak jenuh, maka anda dapat membaca buku-buku berbobot yang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Jika anda merasa jenuh dan lelah maka pilihlah buku-buku yang mudah dan ringan yang sesuai dimana tidak membutuhkan keseriusan dalam membaca.

6. Buat skala prioritas dalam membaca.

Jadikan kegiatan membaca anda sesuai dengan skala prioritas. Jika anda berniat mengarang sebuah buku, karya ilmiah, makalah, maka bacaan anda harus sesuai dengan judul yang anda niatkan. Ini adalah nasehat yang sangat penting bagi siapa saja yang ingin meneruskan membaca. Yaitu dengan menjadikan tujuan membaca bisa menghasilkan pemikiran, argumentasi dan imajinasi baru. Kadang anda menenukan sesuatu yang baru dari apa yang dibaca. Hal itu bisa didapat dari penulisan buku, karya ilmiyah dan makalah. Yang demikian ini –dari fakta penelitian dan pengalaman kebanyakan orang- dapat mendorong kita untuk meneruskan membaca dan itu merupakan faktor pendorong yang paling penting dalam membaca.

7. Perbaiki, atur dan siapkan tempat anda membaca.

Anda akan membaca dan memahami dengan sebaik-baik keadaan, apabila tempat anda membaca teratur dan siap dengan keadaan yang dapat membantuanda membaca. Kenyamanan anda ketika duduk merupakan faktor penting untuk meneruskan membaca. Dahulu Syeikh ‘Ali Thonthowiy –seorang Syeikh, da’i, sastrawan, pendidik dan salah seorang quro’ Arab senior pada zaman ini- mengatur bantal-bantal yang berukuran berbeda-beda, dia letakkan dibelakang punggungnya atau menyadarkan punggungnya sesuai dengan posisi yang membantunya agar dapat senyaman mungkin ketika membaca.

8. Jika anda telah memulai membaca jangan berhenti.

Bacalah langsung, jangan berhenti kecuali ada sebab darurat dan terpaksa harus berhenti. Jika anda telah selesai membaca dan anda memiliki beberapa pertanyaan, ulangi sekali lagi secara detail untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanya an yang terlintas dalam benakanda atau mencari jawaban di buku-buku lain. Jika anda tidak memiliki pertanyaan, maka sebenarnya anda telah mendapatkan apa yang anda perlukan. Pertanyaan merupakan pintu kebaikan yang besar bagi siapa saja yang menginginkan perkembangan yang terus-menerus pada kepribadian, pembentukan pola pikir dan jiwa kepepimpinannya.

Saya teringat bahwa saya pernah menghadiri pelatihan manajemen keunggulan dan inovasi yang diadakan oleh Arab Saudi Administrasi Umum di kota Riyadh pada tanggal 8-10 Shafar 1428 H, diantara yang narasumber pada acara itu Prof. Michaell Marchurt dari Universitas George Washington di USA. Dia menyampaikan ceramah dengan judul “Kepemimpinan Pada Abad 21: Pertanyaan lebih utama dari jawaban”. Meskipun durasi ceramahnya hanya sekitar seperempat jam, itu merupakan ceramah yang paling bagus dan menakjubkan pada pertemuan itu dan mendatangkan manfaat yang bagus bagiku. Sebabnya sangat mudah, bahwa ceramah itu memberikan metode bukan informasi.

Barangsiapa yang memiliki informasi maka dia seakan-akan memiliki sepotong emas dan barangsiapa yang memiliki manhaj (metode) seakan-akan dia memiliki tambang emas.

Apa yang saya inginkan untuk dipetik dari kisah tadi yaitu siapa yang menginginkan kesuksesan maka dia harus membayar beban-beban pertanyaan yaitu mulai dengan : mengapa?, apa?, bagaimana?, kapan?, dimana?, apakah? dan lain-lain, dan dia harus mengerahkan tenaga, penat dan keringat di dahinya serta sesuatu dari ketenangan jiwanya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanya an itu.

9. Konsentrasilah

Ingatlah baik-baik bahwa anda sedang membaca dan anda memiliki tujuan dari membaca. Untuk itu anda harus konsentrasi dalam materi yang dibaca. Jika anda kehilangan konsentrasi dan perhatian setelah membaca maka istirahatlah sejenak atau anda bisa membaca buku lain. Yang penting dapat dijaga jalannya bacaan sesuai dengan materi yang dibaca dan yang diharapkan manfaatnya pada pikiran dan benak anda yang berkembang secara terus-menerus pada saat membaca dan belajar dengan metode yang bermacam-macam. Jangan lupa sesungguhnya membaca itu metode belajar yang paling penting sebagaimana diajarkan dalam pelajaran-pelajaran .

10. Bertahaplah dan biasakan.

Sesungguhnya seorang pembaca besar tidak dilahirkan di antara siang dan malam dan mereka melihat diri mereka sebagai seorang pembaca yang besar. Tetapi mereka kerja keras dan mencari sebab belajar dari kesalahan mereka baik dalam memilih buku atau metode membaca. Memahami dan mengerti pelajaran dari sela-sela penelitian, pengalaman dan kebiasaan.


Metode-metode yang telah saya sebutkan ini member anda bagian penting dan besar untuk meningkatkan kebiasaan anda membaca. Oleh karenanya tinggal memusatkan pikiran, yang penting hal itu kembali kepada anda wahai pembaca yamg mulia.


Membaca bukanlah hobi sebagaimana anggapan orang. Diantara lemahnya perkataan yaitu seseorang ketika ditanya apa hobinya, dia menjawab bahwa hobinya adalah membaca. Sesungguhnya membaca itu cara hidup, pelengkap, kebutuhan primer dan yang paling penting bagi siapa yang ingin menjadi penerang sinar dan cahaya, serta pemimpin yang berpengaruh di dalam kehidupan. Sebelum berpisah saya ajak untuk membaca kitab “ ’Asyiq” oleh Aidh Al Qorni yang didalamnya membahas kisahnya tentang membaca, manfaat-manfaatnya dan memaparkan beberapa contoh membaca dari salafush sholeh, kitab itu mengumpulkan antara hiburan dan faedah. Syeikh menulisnya dengan uslub yang mengandung nilai sastra yang tinggi.

Sumber:www.dorar.net

TITIAN KASIH ESTET TENGHILAN 2

26/JULAI/2009

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh

Dijemput kali kedua ke Estet Tenghilan?? Dari pihak PSS Tuaran, kami sangat mengalu-alukan jemputan dari pihak kampung atau pihak sekolah atau pihak yang berkeperluan untuk kami membuat program di tempat mereka. Tetapi kesukaran mendapatkan penceramah adakalanya menjadi masalah kepada kami terutama selepas ketiadaan pemilik kancil kiut.

Jika dulu Titian Kasih I, penulis dan Cik Rohana mengisi slot 1 dan 2. Untuk kali kedua ini pula, PSS bercadang mencari penceramah lain dengan tajuk yang berbeza.



Malangnya, penceramah-penceramah yang diharapkan tidak dapat hadir kerana mempunyai komitment lain. Pengurusan agak kelam kabut. Alhamdulillah di saat-saat akhir, Allah mengirimkan dua orang anak sabah yang baru balik dari perantauan untuk menjadi penceramah.

Kalau diikutkan perancangan, slot 1 berkaitan dengan aqidah dan slot 2 berkaitan dengan Ramadhan. Namun keadaan menyebabkan penceramah menyampaikan ceramah yang lebih kurang sama dengan Titian Kasih I.

Sejujurnya penulis rasa bersalah dengan ketidakaturan program tetapi Alhamdulillah kedua-dua penceramah bijak menyesuaikan diri dengan keadaan program.

QIAM JULAI

25/JULAI/2009

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh



Seperti biasa program Qiam dijalankan seperti yang telah dirancangkan. Solat maghrib berjemaah, tazkirah, solat Isyak berjemaah, ceramah, bacaan Al-Mulk dan tidur...zzZZZ. Then bangun seawal pagi untuk qiam berjemaah. Itu rutin Qiam Bulanan KRU Tuaran.

Cuma, Qiam bulan ini agak berbeza sedikit dari sudut penyertaan peserta. Saat menanti kehadiran peserta lain, Penulis dikejutkan dengan kehadiran 2 orang kanak-kanak. Ingatkan nak tumpang solat kat masjid, rupanya nak join qiam jugak.

Kesudian+Keinginan ibubapa kanak-kanak ini menghantar anak-anaknya ke program agama sebegini seharusnya dicontohi oleh ibubapa lain dalam mendidik anak-anak di zaman yang serba mencabar ini. Anak-anak didedahkan dengan suasana agama semuda itu. Bak kata pepatah melayu: "MELENTUR BULUH, BIARLAH DARI REBUNGNYA".

Kita mampu menghantar anak-anak ke kelas tuisyen walaupun dengan bayaran yang tinggi semata-mata memenuhi keperluan IQ anak-anak. Kita mampu menghantar anak-anak ke kelas teakwando semata-mata memenuhi keperlaun fizikal anak-anak. Tapi kita tak mampu memenuhi keperluan SQ anak-anak. Di sini, penulis sisipkan 15 Kesilapan Dalam Mendidik Anak-Anak.

15 KESILAPAN DALAM MENDIDIK ANAK-ANAK

Anak-anak adalah amanah dari ALLAH s.w.t. dan ianya sebahagian dari ujian ALLAH s.w.t. kepada kita hamba-hambaNYA. Firman ALLAH s.w.t. : “Harta benda dan anak-anak kamu hanyalah menjadi ujian dan di sisi ALLAH ada pahala yang besar.” (Al-Quran Surah At-Taghabun, 64: 15)

Sebagai ujian, ianya akan dipertanggungjawabk an. Orang yang malang ialah orang yang mempunyai ramai anak tetapi anak-anaknya tidak membawa kebaikan kepadanya di akhirat. Rasulullah SAW diberitakan telah bersabda : “Tahukah engkau siapakah orang yang mandul.” Berkata para sahabat : “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak.” Lalu Rasulullah SAW berkata : “Orang yang mandul itu ialah orang yang mempunyai ramai anak tetapi anak-anaknya itu tidak memberi kemanfaatan kepadanya sesudah ia meninggal dunia.” (Maksud Al-Hadith )

Ini mungkin disebabkan beberapa kesilapan dalam mendidik anak-anak.

1. Kesilapan pertama : Kurang berdoa semasa mengandung. Antara doa-doa yang digalakkan diamalkan semasa mengandung ialah Saidul (penghulu) Istighfar, Doa memohon rahmat (Al-Quran Surah Ali `Imran, 3 : 8-9), Doa memohon zuriat yang baik (Al-Quran Surah Ali `Imran, 3 : 38) dan Doa agar anak mengerjakan solat (Al-Quran Surah Ibrahim, 14 : 40-41). Juga kurang berdoa semasa membesarkan anak. Doa-doa yang digalakkan diamalkan semasa anak membesar ialah Doa agar anak patuh kepada ALLAH s.w.t. (Al- Quran Surah Al-Baqarah, 2 : 128), Doa diberi zuriat yang menyejukkan hati (Al-Quran Surah Al-Furqan, 25 : 74) dan Doa supaya nama anak membawa kebaikan kepadanya.

2. Kesilapan kedua : Banyak memberi belaian Tarhib (menakutkan) daripada Targhib (didikan atau motivasi) seperti : menakutkan anak-anak dengan sekolah, menakutkan dengan tempat gelap, menakutkan dengan hutan rimba atau bukit bukau dan menggunakan kekerasan dan paksaan semasa menyuruh anak tidur

3. Kesilapan ketiga : Tidak tegas dalam mendidik anak-anak: tidak menjadualkan kegiatan harian anak-anak dan terlalu memfokuskan anak-anak kepada sesuatu aktiviti sahaja tanpa mengambil kira perasaan mereka.

4. Kesilapan keempat : Menegur anak secara negative: mengeluarkan kata-kata kesat dan maki hamun kepada anak-anak (terutama semasa marah) dan membandingkan anak-anak dengan anak-anak lain atau anak orang lain.

5. Kesilapan kelima : Memberi didikan yang tidak seimbang antara jasmani (physical), rohani (spiritual) dan minda (intelektual). Ramai yang lebih mementingkan pendidikan minda dari pendidikan rohani.

6. Kesilapan keenam : Kurang memberi sentuhan kepada semua anak-anak sedangkan Rasulullah kerap dilihat mendukung cucu-cucunya dan mencium mereka. Diriwayatkan oleh Aisyah r.a. : Pada suatu hari Rasulullah SAW mencium Al-Hassan atau Al-Hussien bin Ali r.a. Ketika itu Aqra’ bin Habis At-Tamimiy sedang berada di rumah baginda. Berkata Aqra’ : “Ya Rasulullah! Aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium seorang pun dari mereka.” Rasulullah melihat kepada Aqra’ kemudian berkata : “Siapa yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi.” (Maksud Al-Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim)

7. Kesilapan ketujuh : Penampilan diri yang kurang anggun dan kurang kemas. Ibu bapa tidak menunjukkan cara berpakaian yang kemas dan yang menepati kehendak syarak bila berada di rumah, iaitu berpakaian secara selekeh atau berpakaian seksi di hadapan anak-anak.

8. Kesilapan kelapan : Susunan rumahtangga yang tidak kemas. Ini mengakibatkan anak-anak terikut-ikut dengan cara itu dan membesar menjadi pemalas dan selekeh.

9. Kesilapan kesembilan : Kurang menghidupkan sunnah di rumah seperti memberi salam, makan berjemaah, beribadah bersama-sama, dan sebagainya. Dalam menjawab salam, lazimkanlah menjawab salam dengan yang lebih baik dari salam yang diberi.

10. Kesilapan kesepuluh : Tidak menggantungkan rotan di tempat yang mudah dilihat oleh anak-anak. Dalam Islam, merotan anak dengan tujuan mendidik adalah satu sunnah.

11. Kesilapan kesebelas : Kurang mendedahkan anak-anak dengan model yang cemerlang seperti para ulama’ dan orang-orang yang berhemah tinggi dan berakhlak mulia. Anak-anak juga patut didedahkan dengan sembahyang jemaah, kuliah agama dan aktiviti-aktiviti yang bersesuaian dengan akhlak Islam.

12. Kesilapan keduabelas : Bertengkar di depan anak-anak. Ini akan menyebabkan anak-anak rasa tertekan dan membenci salah seorang dari ibubapanya.

13. Kesilapan ketigabelas : Membenarkan orang yang tidak elok sahsiyahnya masuk ke dalam rumah kita, baik dari kalangan sahabat sendiri ataupun sahabat anak-anak, kerana ini akan memberikan contoh yang tidak baik kepada anak-anak yang masih membesar.

14. Kesilapan keempatbelas : Kurang mengawasi rancangan-rancangan yang ditonton samada dari TV ataupun video. Pengawasan dalam hal ini adalah penting kerana kebanyakan rancangan dari media ini menonjolkan akhlak yang kurang baik seperti pergaulan bebas lelaki dan perempuan, pakaian yang tidak menepati syarak dan perbualan yang boleh merosakkan agama anak-anak.

15. Kesilapan kelimabelas : Terlalu bergantung kepada pembantu rumah untuk mendidik anak-anak. Sebagai ibubapa kitalah yang akan disoal di akhirat kelak akan anak-anak ini. Oleh itu adalah menjadi satu kepentingan kita untuk berusaha memastikan anak-anak terdidik dengan didikan Islam.

Sunday, July 26, 2009

Kepentingan Berdakwah


Untukmu Saudaraku

Individu adalah komponen terkecil di dalam sistem penyusunan masyarakat. Dia memegang peranan penting dalam menentukan perjalanan dan bentuk masyarakat itu sendiri. Oleh kerana itu, yang menjadi tonggak dalam gerakan kita adalah individu, kemudian keluarga, dan akhirnya masyarakat.


Maka perbaikilah dirimu terlebih dahulu, kemudian serulah orang lain ke jalan kebaikan. Kerana terwujudnya peribadi-peribadi yang benar-benar mukmin akan membuka banyak peluang untuk sukses. Inilah karakteristik Islam yang paling menonjol, iaitu pembentukan peribadi islami {takwin asy-syakhshiyab al-islamiyyah).


Walau jumlah orang yang memusuhi Islam sangat banyak, namun jika kita dapat mengajak satu orang dari mereka dalam setiap hari agar mahu bergabung dalam dakwah islamiah, maka perlahan tapi pasti kita telah mengentaskan mereka dari kehinaan jahiliah menuju kemuliaan di bawah naungan cahaya Islam. Bukankah ini adalah tujuan dakwah? Bukankah mencari pengikut dengan cara seperti ini adalah tindakan yang bijaksana dan akan membuahkan hasil yang jelas?


Tugas kita adalah meluruskan pendapat umum yang salah terhadap Islam. Jika individu bisa menjadi baik, maka masyarakat pun akan menjadi baik, dan dengan sendirinya Islam akan berdiri tegak. Dalam jamaah dakwah islamiah sendiri, kita mengadakan suatu program yang kita sebut dengan projek al-akh al-wahid, iaitu setiap anggota berjanji dan berusaha untuk mengajak satu orang anggota baru dalam satu tahun. Tidak seorang pun diperbolehkan menunda-nunda waktu, kerana perputaran waktu adalah bahagian dan pengubatan dan pembentukan (at waqtu juz'un minal 'ilaj wat takwin).


Sehari dalam kehidupan individu adalah setahun dalam kehidupan umat. Umat yang mengerti betul akan hakikat kehidupan, mereka tidak akan pernah mati. Ini semua akan bergantung pada para da'i dalam memandang kesucian dan urgensi risalah dakwah serta bergantung pada pengorbanan para da'i, baik harta, tenaga, mahupun waktu. Yang perlu diperhatikan oleh para da'i pada masa pembentukan (fase takwiniyab) adalah memberikan uswah hasanah, bertujuan menampilkan di hadapan masyarakat gambaran nyata tentang Islam. Ini harus dilakukan dengan kemantapan Kiat Memikat Objek Dakwah iman, pemahaman yang universal, dan bertoleransi dalam masalah-rnasalah khilaf dan furu. Metode dakwah haruslah secara tadarruj (bertahap), sebagaimana firman Allah swt.,


"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." (Asy-Syu'ara: 214)


"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. " (Al-Hijr: 94)


"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, kerana sesungguhnya mereka telab dianiaya. Sesunggubnya Allah benar-benar Maha kuasa menolong mereka itu." (Al-Hajj: 39)


Dari anasir jahiliah, Rasul mencetak pasukan hidayah. Dari anasir hidayah, Rasul menaklukkan negen-negeri thaghut. Di jalan itulah, Rasul meletakkan sistem dakwah



Tugas Kita

Dalam memberikan arahan (taujih) tentang tugas dakwah, Imam Syahid Hasan Al-Banna memberikan perumpamaan dengan perkataannya,

"Di setiap kota terdapat pusat pembangkit tenaga elektrik. Para pegawai memasang instalasinya di seluruh penjuru kota, memasang tiang dan kabel, setelah itu aliran elektrik masuk ke fabrik-fabrik, rumah-rumah, dan tempat-tempat lain. Jika aliran elektrik tersebut kita matikan dari pusat pembangkitnya, nescaya seluruh penjuru kota akan gelap gelita. Padahal saat itu tenaga elektrik ada dan tersimpan di pusat pembangkit elektrik, hanya saja tenaga elektrik yang ada itu tidak dimanfaatkan."


Demikianlah, Allah swt. telah menurunkan Al Qur'an Al-Karim kepada kita, dan dialah sebesar-besar energi dalam kehidupan ini. Allah swt. berfirman,


"Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (Al-Maidah: 15-16)


Begitu pula dengan Al-Qur'an Al-Karim, ia adalah pusat pembangkit "tenaga" bagi kaum muslimin, tetapi sumber kekuatan itu kini dicampakkan oleh kaum muslimin sendiri, sehingga hati mereka menjadi gelap dan tatanan kehidupan pun menjadi rosak.


Tugas kita sebagai da'i adalah seperti tugas para pegawai elektrik, mengalirkan kekuatan ini dan sumbernya ke setiap hati orang-orang muslim agar senantiasa bersinar dan menerangi sekelilingnya. Allah swt. berfirman,


"Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu ia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan keadaan orang yang berada dalam gelap gelita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya?" (Al-An'am: 122)


Tatkala Anda ingin memikat hati mad'u, Anda harus ingat bahawa Anda adalah seorang da'i, bukan seorang ulama atau fuqaha. Tatkala Anda berdakwah, Anda harus ingat bahawa Anda sedang memberikan hadiah kepada orang lain, maka Anda harus mempertimbangkan hadiah apa yang sekiranya patut diberikan dan bagaimana cara memberikannya



Rintangan Berdakwah


Permasalahan yang menghalang seorang da'i di tengah medan dakwah adalah permasalahan yang muncul dari dalam dirinya, padahal orang yang tidak memiliki sesuatu tidak akan dapat memberikan sesuatu tersebut. Seseorang yang tidak memiliki kunci, maka sulit baginya untuk masuk. Manusia yang hatinya terkunci sehingga sulit dimasuki oleh dakwah, bagaikan brankas besar yang sebenarnya dapat dibuka hanya dengan kunci yang kecil. Demikianlah persoalannya, yang sesungguhnya kembali kepada diri sang da'i itu sendiri, yakni berkaitan dengan potensi dirinya secara ruhiah, di samping kecekapannya untuk membuat program, serta ketahanan dalam mewujudkannya. Jika kita telah faham bahawa syaitan juga membuat program untuk para pengikutnya dengan langkah-langkah yang bertahap (sebagaimana firman Allah, "Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan." (Al-Baqarah: 168), maka sudah selayaknya seorang da'i juga membuat program dan langkah-langkah dalam mengambil simpati mad'u. Sungguh sangat jauh berbeza antara tujuan syaitan dengan tujuan orang-orang yang beriman. Allah swt. berfirman,


"Dan janganlah kalian berhati lemah dalam mengejar mereka (musuh kalian). Jika kalian menderita kesakitan (kekalahan), maka mereka sesungguhnya juga menderita kesakitan (pula), sebagaimana kalian menderitanya. Sedangkan kalian mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana." (An-Nisa': 104)


Oleh kerananya, seorang da'i hendaklah memerhatikan celah-celah kebaikan yang ada pada orang lain kemudian memupuknya, sehingga celah-celah keburukan yang ada padanya tersingkir dan ia mahu bangkit berdiri melangkah di jalan Islam. Tugas seorang da'i seperti tugas seorang pengajar dan doktor yang akan memberikan ubat sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pesakitnya. Tidak masuk akal kalau semua pesakit diberi ubat yang sama, kerana penyakit mereka tentu berbeza-beza satu sama lain. Pengajar dan doktor adalah da'i yang paling berjaya, jika mereka bersedia melakukan pekerjaan itu dengan didasari keimanan kepada Allah dan untuk menegakkan agamaNya. Didasari oleh alasan inilah, para misionaris dalam memerangi dunia Islam memusatkan perhatian mereka pada universiti-universiti dan rumah sakit-rumah sakit, serta menyalurkan berbagai bentuk bantuan.


Tugas pengajar adalah menghayati hati dan pola pemikiran siswa, lalu membimbing mereka sedikit demi sedikit, sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana, sedangkan tugas doktor adalah menghapus penderitaan pesakit dengan kata-kata yang dipenuhi keimanan dan memberikan ubat yang sesuai. Mungkinkah seorang da'i mengajak orang lain untuk kembali kepada ajaran-ajaran Islam tanpa memberikan kasih sayang kepadanya? Perilaku dan keteladanan seorang da'i yang ikhlas akan mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada tulisan dan ceramah. Ibarat remote control yang dapat digunakan untuk memindahkan acara TV dari jarak yang jauh tanpa harus memakai kabel, begitu juga dengan seorang da'i yang ikhlas dan penuh kasih sayang. la tidak akan kesulitan memasukkan apa yang ada dalam hatinya ke dalam hati orang lain. Jika tatapan mata yang dipenuhi oleh rasa iri dan dengki itu dapat memberikan mudharat, maka tatapan mata yang dipenuhi rasa iman dan kasih sayang akan menimbulkan cinta dan keimanan. Dari sini kita dapat mengetahui betapa berharganya pancaindera yang diberikan oleh Allah swt. kepada manusia. Pancaindera adalah bahagian penting dari tubuh manusia, sedangkan jasad secara keseluruhan adalah sebagai tempat tinggal bagi indra tersebut. Allah swt. berfirman,


"Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?' Perhatikanlah bagaimana berkali-kali Kami perlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga)." (Al-An'am: 46) "Katakanlah, 'Dialah Yang menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan, dan hati.'" (Al-Mulk: 23) "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayatayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) lidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Al-A'raf: 179)


Orang yang tidak mengetahui dan mensyukuri nikmat Allah swt. berupa pancaindera adalah orang yang tidak mengetahui sumber kehidupan yang amat besar. Allah swt. berfirman, .


"Ataukah seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya lagi awan; gelap gulita yang tindih-menindih, apabila ia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tidaklah dia mempunyai cahaya sedikit pun." (An-Nur: 40)


Dengan kehilangan pancaindera, manusia akan menjadi suatu makhluk yang tidak hidup dan tidak mati. Ia menjadi makhluk yang tidak berguna. Kalau sudah begitu, maka ia tidak akan dapat memberikan pengaruh kepada orang lain, kerana alat penerima dan pengirim sudah lidak lagi berfungsi, seperti orang yang tidur di atas ranjang emas tetapi ia tidak menyedarinya, kerana pancaindera-nya sedang tidak berfungsi. Manusia yang demikian itu memerlukan orang yang membangunkan dari tidur-nya yang lelap. Allah swt. berfirman,


"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan itu ia dapat berjalan di tengah-tengah manusia, serupa dengan orang yang keadaanya dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya?" (Al-An'am: 122)


Marilah kita perhatikan gambaran-gambaran berikut,


"Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Bagi mereka siksa yang amat berat." (Al-Baqarah: 7)


"Dan Kami adakan tutup di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Apabila kalian menyebut Rabb kalian saja dalam Al-Qur'an, nescaya mereka berpaling ke belakang kerana bencinya." (Al-Isra': 46)

Orang yang tidak menggunakan pancainderanya adalah orang yang hidup dalam "dunia yang tidak nyata", sehingga alam sekitarnya tidak akan melihat dan merasakan keberadaannya, serta tidak akan sedih jika ditinggal pergi. Mereka tidak memahami makna hidup yang sebenarnya, tujuan penciptaan, dan tanggung jawab yang dibebankan. Adapun da'i, ia ibarat qalbu (hati), maka barangsiapa yang tidak memfungsikan hatinya, ia tidak mendapatkan sambutan dari masyarakatnya.


Allah swt. berfirman,


"Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku Iemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu berlaku keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekelilingmu." (Ali Imran: 159)

Hati yang beriman adalah sumber penggerak, sebagaimana firman-Nya,


"Tiada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan seizin Allah. Barangsiapa beriman kepada Allah, nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (At-Taghabun: 11)


Perasaan dan kasih sayang adalah "bahasa" internasional yang dipergunakan oleh da'i dalam menghadapi seluruh penduduk bumi, hingga kepada orang bisu sekalipun. Kerana rahmat Allah-lah Anda berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu berlaku keras lagi kasar, tentulah mereka akan menjauhimu, wahai para da'i. "Bahasa" ini ibarat mata wang yang ditetapkan untuk dipakai oleh setiap negara secara internasional. Dengan "bahasa" inilah, generasi pertama umat ini dapat menaklukkan dunia. Mereka adalah lentera kehidupan

.
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orangorang yang mempunyai akal atau mempergunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." (Qaaf: 37)


Oleh kerana ltu, barangsiapa tidak mengingat, merasakan, dan terpengaruh oleh keburukan atau keindahan, ia adalah orang yang tidak mempunyai hati

solat meningkatkan kesihatan manusia...??



Prof Dr Wan Abu Bakar (kanan) bersama Dr Fatimah dan Ng Siew Chok bersama buku mengenai rahsia solat dari segi sains.

KAJIAN saintifik tiga pensyarah Universiti Malaya membuktikan solat yang diwajibkan kepada umat Islam setiap hari, bukan hanya amalan kerohanian tetapi terbukti mempunyai hikmah tersirat terhadap fizikal dan mental terutama meningkatkan tahap kesihatan manusia.

SOLAT sebagai rukun Islam yang wajib dilakukan setiap umat Islam sudah banyak dikaji dari sudut kerohanian.

Bagaimanapun, pernahkah kita berfikir mengenai pengertian setiap gerakan solat seperti qiyam, rukuk, sujud, duduk antara dua sujud serta tahiyat awal dan tahiyat akhir.

Berita Minggu mendapatkan pandangan setiap pengkaji mengenai hasil kajian masing-masing.

Profesor Dr Wan Abu Bakar Wan Abas - Aktiviti Otot

Beliau yang mengkaji aktiviti otot memberitahu manusia perlu sentiasa melakukan regangan dan senaman kerana otot menjadi lebih kuat apabila selalu digunakan.

Katanya, hasil kajian mendapati solat yang membabitkan gerakan tubuh seperti berdiri, tunduk dan bongkok menyamai senaman ringan.

“Kebanyakan otot serta sendi bergerak ketika solat. Umat Islam beruntung kerana solat yang wajib dilakukan setiap hari menyamai aktiviti senaman dan regangan yang memperkuatkan sistem otot dan fizikal tubuh,” katanya.
s1600-h/gerakansolat.jpg">
Malah, katanya solat sama seperti terapi fizikal yang jika dilakukan secara berterusan dan betul menghasilkan kesan positif terhadap tubuh.

Beliau berkata, kajian lebih teliti sedang dilakukan untuk mengenap pasti otot yang aktif ketika solat.

Ng Siew Chok - Isyarat Otak

Beliau berkata, perubahan kimia berlaku apabila otak aktif. Proses kimia yang menyebabkan pergerakan ion atau atom membawa cas elektrik boleh diukur menggunakan elektrod yang diletakkan pada kulit kepala. Sejenis alat, iaitu EEG (Electroencephalography) digunakan untuk mengukur isyarat otak daripada aktiviti elektrik.



Ng Siew Chok memakaikan topi elektrod untuk mengkaji gelombang otak.


“Gelombang otak mempunyai beberapa frekuensi irama yang dipengaruhi oleh keadaan fizikal dan emosi. Jenis gelombang otak Alfa (8-13 Hz) menunjukkan keadaan tenang,” katanya

Walaupun bukan Islam, Siew Chok kagum terhadap hasil kajian yang dilakukannya apabila mendapati keadaan dan pemikiran orang selepas bersolat tenang dan menyamai keadaan selepas bangun tidur.



Siew Chok berkata, solat juga meningkatkan penumpuan terhadap sesuatu perkara dan memperkuatkan kuasa otak.

Sehubungan itu, katanya solat membolehkan seseorang itu menyediakan otak untuk lebih bersedia terhadap sesuatu cabaran yang perlu dihadapinya dalam aktiviti harian.

Dr Fatimah Ibrahim - Komposisi Tubuh



Dr Fatimah meneliti kertas bacaan ujian yang keluar dari alat analisis penyepadanan bio.


Beliau berkata, komposisi tubuh mengandungi empat komponen utama, iaitu tisu aktif, tisu tulang, komponen air dan lemak.

Beliau berkata, ada beberapa kaedah untuk mengukur komposisi tubuh, tetapi kajian itu menggunakan Analisis Penyepadanan Bio yang menghasilkan keputusan tepat, pantas dan selamat, berbanding pengambilan darah.

“Teknik ini tidak digunakan secara meluas di hospital negara ini, tetapi di Amerika Syarikat, teknik ini digunakan untuk menilai status penyakit seperti Aids, diabetes, demam denggi dan pelbagai penyakit kritikal lain,” katanya.

Dalam kajian ini, katanya model untuk mendapatkan komposisi tubuh terbaik adalah dengan melakukan lima perkara, iaitu solat lima kali sehari, memahami maksud bacaan dalam solat, solat berjemaah, rukuk dengan betul (90 darjah) dan melentikkan jari kaki ketika duduk antara sujud dan tahyat akhir.

Dr Fatimah berkata, orang yang tidak melakukan lima perkara ini mempunyai komposisi tubuh yang kurang baik.

Katanya, kajian mendapati secara keseluruhan orang yang solat berjemaah mempunyai kesihatan lebih baik berbanding yang bersolat secara bersendirian.

“Kita mendapati apabila berjemaah, orang yang melakukan solat bersentuh bahu ke bahu. Tubuh manusia seperti bateri. Ketika bersolat, cas tubuh manusia mengalir seperti dalam litar dan akhirnya meneutralkan cas tubuh.

“Sebelum solat, ada orang yang penat dan ada yang tidak penat. Ketika solat, orang yang tidak penat dan mempunyai cas positif akan mengalirkan cas positif kepada orang yang letih dan mempunyai cas negatif,” katanya.

Katanya, ini yang menyebabkan orang yang bersolat jemaah mempunyai badan bertenaga dan lebih tenang.

Dr Fatimah berkata, solat tarawih dan berpuasa juga memberi kebaikan dan ini terbukti berdasarkan kajian yang dilakukan.

Sebelum Ramadan bermula, katanya komposisi badan diukur dan selepas 21 hari berpuasa, komposisi tubuh yang diukur semula mendapati keadaan tubuh sihat seperti kolesterol rendah akibat kadar pembakaran lemak yang meningkat serta paras glukos rendah.

Selain itu, katanya posisi tubuh (posture) dalam solat dapat mengubat sakit pinggang. Malah jika berjumpa doktor, pesakit disuruh melakukan senaman seperti berdiri dan membongkokkan tubuh yang menyamai gerakan solat.

Beliau berkata, keputusan positif itu adalah berdasarkan ukuran saintifik dengan meletakkan beberapa sensor (pengesan) di tulang belakang pesakit untuk melihat isyarat otot.

Katanya, hasil kajian mendapati pesakit yang mengikuti terapi solat selama sebulan, iaitu dengan membuat rukuk 90 darjah, sakit pinggangnya berkurangan.

“Ini membuktikan terapi solat boleh digunakan untuk merawat sakit pinggang. Kita akan menerbitkan buku kedua terapi solat yang bukan saja sesuai untuk wanita normal, tetapi untuk wanita mengandung. Bukan Islam juga boleh mengikuti terapi ini dengan melakukan senaman sama seperti gerakan solat,” katanya.

Jangan terkejut kerana solat boleh merawat Erektil Disfungsi (ED) atau lebih dikenali sebagai mati pucuk, masalah kesihatan yang lelaki amat takut.

Untuk lelaki normal, keupayaan seksual adalah tiga kali penegangan ketika tidur dan volum ketika ketegangan mesti lebih 200 peratus.

“Kajian dilakukan dengan mengukur zakar (pesakit diajar melakukan ukuran). Pada bulan pertama, tiada ketegangan langsung, tetapi selepas melakukan terapi selama dua bulan iaitu dengan melakukan solat tambahan, sudah ada ketegangan dan volum mencapai tahap normal,” katanya.

Beliau berkata, terapi adalah dengan cara melakukan solat sunat sebanyak tiga kali seminggu dengan setiap terapi sebanyak 12 rakaat atau kira-kira 30 minit.

Selain itu, katanya antara hasil kajian yang menarik perhatian pakar sakit jantung ialah mengenai kadar denyutan jantung kerana selama ini, kajian saintifik lain menyatakan bahawa kadar denyutan jantung paling rendah adalah ketika berbaring.

“Kajian mendapati ketika solat, keadaan sujud mencatatkan kadar denyutan paling rendah dan lebih baik berbanding ketika baring. Ini menunjukkan posisi tubuh ketika solat adalah bagus,” katanya.

Sehubungan itu, katanya kajian akan dilakukan dengan lebih meluas untuk melihat sama ada posisi tubuh ketika solat boleh merawat sakit jantung.

Katanya, pakar jantung gembira dengan hasil kajian itu kerana boleh memperkenalkan terapi solat kepada pesakit jantung untuk melakukan senaman. Ketika ini, setiap pesakit jantung perlu melakukan senaman selama 30 minit setiap hari.

Friday, July 24, 2009

Dipimpin Atau Memimpin



Setiap individu yang berfikiran waras dan matang haruslah sentiasa bersedia dan kehadapan dalam isu-isu memilih pimpinan ini, mengenal seseorang pemimpin melaui sikap, kecenderungan dan kekuatan pemimpin itu haruslah menjadi salah satu resepi bagaimana seseorang individu menilai bakal pemimpin yang mereka inginkan.

Tidak kira siapapun, kita diberi Allah S.W.T kelebihan masing-masing, samada kita diberikan kuasa selaku pemimpin, kita harus adil kepada diri sendiri dan orang dibawah kita, samada kita selaku orang yang dipimpin kita punya hak untuk menjadi rakyat yang matang dan profesional dalam menilai pemimpin kita.

Samada DIPIMPIN atau MEMIMPIN semuanya harus kembali kepada ALLAH S.W.T, yang lebih MAHA BERKUASA kepada hambaNYA.



Ramuan Memilih Pemimpin

Ada yang mengatakan kita harus memilih pimpinan yang benar-benar mengikut ciri-ciri Muslim sejati dan “Perfect”, ada pula yang berpendapat seseorang pimpinan itu haruslah bijak pandai dalam pelajaran dan ada pula yang berpendapat pemimpin itu dipilih kerana hubungannya dengan rakyat bawahan serta macam-macam lagi kaedah yang begitu subjektif untuk kita membenarkan ia sebati dan sempurna bila diadun.

Bersikap adil pada kehendak sosial haruslah difikirkan dengan lebih terbuka dikalangan kita. Menjadi “Juri” merupakan salah satu pilihan yang harus dipilih oleh kita sebelum menjadi “Hakim” terhadap pimpinan yang bakal dipilih.

Keadaan masyarakat, suasana sosial, kehendak sekeliling haruslah diambil kira dalam menilai siapakah pimpinan yang bakal menerajui sesebuah oraganisasi itu.


Silap Memilih, Hancur Bersilih

Silap menilai untuk memilih pemimpin yang terbaik seringkali menjadi kesalahan utama buat kita. Kesannya cukup-cukup terasa bila anda berada disisi pimpinan. Inilah kesilapan yang benar-benar membuatkan sesebuah organisasi itu hancur bersilih ganti, bila “warisan” ini dikekalkan dan diturunkan ia tidak mampu menjanjikan sesuatu perubahan, malah ia “menjanjikan” satu keadaan yang amat kucar-kacir.

Kerana simpati dan menjaga dasar-dasar persahabatan yang ikatannya yang dikatakan lebih dari saudara, kita sanggup menggadai kepentingan sosial yang jauh lebih utama untuk difikirkan dan dek kerana kemahsyurannya, kita kehilangan dan seolah-olah buta melihat manusia lain yang jauh lebih berbakat dan dek kerana secubit jasa yang kita pernah terima, kita tertutup minda untuk menilai pimpinan yang kita pilih dengan lebih mendalam.

Ianya jadi beban, beban yang berat bagi mereka yang merasai. Tidak dinafikan ianya cukup-cukup susah dan kritikal untuk dinilai, namun ianya satu yang subjektif untuk kita kaji serta huraikan dengan lebih terperinci siapakah pimpinan yang bakal kita pilih dan ianya bukan objektif untuk terus kita tentukan.

Itu kelebihan perkara yang subjektif. Tidak perlu tepuk dada tanya selera. “ketuk hati dan akal, selera itu pelbagai-bagai”.

"Walk The Talk"

Penghayatan pada bicaranya dan bertindak mengikut bicaranya kemudian merubah bermula dengan dirinya sendiri. Siapapun kita bila menjadi pemimpin, kaedah ini haruslah dijadikan sandaran yang terbaik dalam melaksanakan “kerja” yang diberi.

Kita haruslah berani untuk menjadi seorang yang mampu melaksanakan perubahan didalam organisasi yang diceburi. Bekerja di atas dasar “tradisi” membuatkan organisasi berada di tampuk yang lama. Statik dan susah berubah.

Berubah merupakan kunci yang cukup-cukup penting dalam sesebuah kepimpinan, ia juga merupakan salah satu perkara yang harus diambil kira oleh mereka yang dipimpin untuk merubah pimpinan yang benar-benar berjaya. Memilih pemimpin adalah kerana prinsip, falsafah dan nilai yang mereka perjuangkan untuk rakyat. Kuasa adalah amanah dan kuasa adalah tanggungjawab.

Sejarah Satu Pengajaran

Sejarah mendidik kita untuk jauh menilai sesebuah kepimpinan itu dengan lebih matang dan terbuka. Walaupun hanya diperingkat bawahan, namun nilai dan pengajaran dalam sejarah kepimpinan harus diambil kira dan dihayati.

Sejarah membuktikan keberjayaan sesuatu bangsa dan negara itu bukanlah hadir semata-semata kerana kemajuan dan kemodenan semata-mata, namun sikap moral dan sosial sesebuah bangsa yang dipimpin oleh pemimpin yang benar-benar berprinsip teguh yang menjadikan negara itu maju dan berjaya.

Apabila Saidina Abu Bakar Al-Sidiq dipilih menggantikan tampuk pemerintahan Rasulullah S.A.W, Saidina Abu Bakar berucap di tengah-tengah rakyatnya . “Saya telah diangkat menjadi ketua saudara sekalian walaupun saya bukanlah orang yang terbaik di antara saudara. Sekiranya saya berbuat baik, berikanlah pertolongan kepada saya, dan sekiranya saya melakukan kesalahan, betulkanlah kesalahanku itu. Ikutlah saya selagi saya menuruti perintah Allah dan Rasulnya, dan sekiranya saya mengingkari (perintah) Allah dan Rasulnya, saudara sekalian tidaklah patut taat kepadaku lagi.”



Konsepnya cukup cantik dan sempurna. Rendah diri dan berpegang pada prinsip membuatkan pemimpin itu disegani rakyat dan disayangi, dek kerana keluhuran budi yang pemimpin itu miliki, negara yang asalnya “ARANG HITAM” bisa bertukar menjadi “BERLIAN MEWAH”.

Kita selusuri pula sejarah pemerintah-pemerintah yang digulingkan rakyat, semuanya kerana apa? Semuanya kerana kesalahan yang pemimpin itu sendiri tidak mampu selindungkan, dinaikkan hanya kerana kerana nama serta dilantik hanya kerana kemahsyuran, bukan pada prinsip, idea dan perjuangan demi rakyat.

Betapa hinanya Ferdinand Marcos di Filipina yang digulingkan melalui “kuasa rakyat” kerana kesilapannya menjadi pemimpin, beliau “diratah” rakyatnya kerana membencikan beliau dan inilah juga caranya Presiden Suharto terpaksa meletakkan jawatannya setelah dipaksa oleh protes popular rakyat Indonesia begitu juga kisah maharaja Syah di Iran yang dijatuhkan takhtanya akibat revolusi rakyat Iran, semuanya kerana apa?

Tanpa prinsip dan kebijakan bersosial, siapapun boleh jatuh. Kini kita sudah jauh dihadapan, warga muda haruslah memandang jauh kehadapan. Kualiti pemikiran kita yang benar-benar matang merupakan ukuran asas untuk kita menentukan dunia masa akan datang. Segala terletak di tangan kita dan di AKAL FIKIRAN kita. Tiada manusia yang sempurna, namun tidak salah mempelajari kesempurnaan. Sekadar sumbangan fikrah untuk dihayati dan didengari.

DOA UNTUK KEDUA IBU BAPA (cadangan)



Ya Allah...
rendahkanlah suaraku bagi mereka
perindahkanlah ucapanku di depan mereka
lunakkanlah watakku terhadap mereka
lembutkanlah hatiku untuk mereka

Ya Allah...
berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka kepadaku & pahala yang besar
atas kesayanagn yang mereka limpahkan kepadaku
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku

Ya Allah...
apa saja gangguan yang mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka derita kerana aku
atau hilangnya sesuatu hak mereka kerana perbuatanku
jadilah itu semua penyebab dosa-dosa mereka
meningginya kedudukan mereka &
bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenanMu

Ya Allah...hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda
Ya Allah...
apabila maghfirahMu telah mencapai mereka sebelumku
izinkanlah mereka memberi syafaat untukku
tetapi jika maghfirahMu lebih dahulu mencapai diriku
maka izinkalah aku utk memberi syafaat utk mereka
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunanMu
sesungguhnya Engkaulah yang miliki kurnia maha agung.
serta anugerah yang tidak berakhir & Engkaulah yang maha Pengasih antara semua pengasih..amiin

PATTANI MENANGIS LAGI....



Sore datang lagi.

Kali ini lain daripada biasa. Kabut dukanya terlihat di mana-mana. Hatta di celahan pelupuk mata.

Tisu lembut yang tergenggam di celahan jejari kembali memainkan peranannya. Air jernih yang keluar,natijah dari bingkisan luka dalam hati terelus perlahan. Tiada daya untuk menangis lagi. Hati terus cuba dikuatkan “daripada Allah kita datang, kepada Allah kita pasti pulang” . Namun perkhabaran duka itu seringkali meraja, menjeruk rasa-mengapa begitu tragis episod pemergian seorang lelaki soleh sepertimu wahai kekandaku.




Sore datang lagi.

Kali ini lebih awal daripada biasa. Permulaan musim panas yang sedikit macet. Ripuhnya melekit. Ada saki baki keringat yang bertingkih di celahan rerambut halus. Aku mempercepatkan langkah, lebih pantas daripada biasa.


Menyusuri perjalanan dari kampus universiti di South Kensington untuk pulang ke rumah sewa di Upton Park, terasa tanpa semangat. Hilang 'jiwa'. Tube yang ditumpangi terus melaju sejak tadi. Semiring ripuhnya warga London yang baru pulang dari tempat kerja.

Fikiran masih terbayang-bayang parau suara abi menahan getar lewat panggilan yang lain daripada selalunya. Panggilan cemas membawa perkhabaran penuh kewalahan. Panggilan yang diterima sejurus solat subuh yang masuk dalam kiraan sangat awal, sekitar 3.42 pagi. Tatkala bumi colonial ini menikmati putaran musim panas dalam kalendar alamnya.


“Abang Long Wafi sudah tiada nak”. Dalam getar nadanya, perkhabaran abi seakan bergaung dalam hati.


Benarkah ini. Kekanda sulungku meninggal dunia kerana kecederaan parah ditembak di kepala. Lebih menyeksa hati, dia syahid sesudah bersujud, saat imam sedang membacakan ummul kitab pada rakaat kedua solat jemaah Isyaknya. Venuenya di Masjid Al Furqan.


Ya, benar. Aku tidak tersilap dengar, tidak juga abi yang terkhilaf bicara. Memang benar tragedi ngeri angkara ‘matangtan’ (manusia bersifat binatang, berjiwa syaitan) itu berlaku di dalam sebuah masjid. Lebih haru, masjid itu letaknya di kampung Air Tempayan, tempat aku dan 9 lagi saudaraku lahir dan dibesarkan.

Kenangan silam sewaktu kecil melintas di rumpit hujung mata. Aku ternampak-nampak kanak-kanak kecil berlari-lari di luar masjid Al Furqan. Mengelek beg kain berwarna warni berisi kitab suci Al Quran. Aku ternampak mereka berebut-rebut berwudhuk di paip tembaga tepi kolah besar. Hujung minggu kami, aku dan abang long Wafi serta kekanda-kekandaku yang lain selalu mengemas masjid, bergotong royong membersihkan masjid yang menjadi kebanggaan kami itu.


Di situlah kami setiap hari, berkumpul - menimba ilmu, meracik pengalaman,mereguk hikmah-dalam damainya suasana beragama. Masih ternampak indahnya anak-anak kecil bermain kejar-kejar sementara menunggu guru datang. Yang lelaki bersongkok berbaju Melayu, selalunya kami adik beradik lelaki akan berjubah, yang perempuan bertudung cantik. Kami belajar fardhu ain, belajar iqra’, mengaji muqaddam sehingga khatam Al Quran. Saat itu imam masjid,ustaz Wan Abdullah Wan Latif akan membacakan doa khatam Al Quran. Masih terbayang senyuman mesra penuh mahabbah lelaki sebaya abi yang juga sahabat baik abi itu.

“Baca betul-betul. Ulang semula baca”, ustaz Wan Abdullah mengetuk rotan ke lantai. Kecut perutku saat itu. Hingar bingar kanak-kanak lain melantunkan ayat-ayat suci Al Quran bersipongang dalam kepala.



Namun hari ini, masjid yang juga pernah menjadi madrasah - mengolah jiwa menjadi manusia - itu menjadi venue sebuah episode duka dan lara. Kisah tragis yang meragut nyawa 11 muslim yang tidak berdosa, yang waktu itu sedang menunaikan kewajipan, menyerah diri kepada Tuhan mereka, benar-benar menyentak jiwa.Antara mereka termasuk dua insan yang aku kasihi, kekanda sulungku, Nik Wafi Nik Rahman dan juga guru kesayanganku, Wan Abdullah Wan Latif.

Ya Allah, semoga perginya hamba-hamba-Mu ini disambut sebagai syahid di sisi-Mu. Semoga sujud terakhir mereka itu kau terima sebagai mahar syurga-Mu wahai Tuhanku.


Air mata seorang lelaki tumpah lagi. Aku sudah tidak berdaya menahannya.Kubiarkan ia merembes perlahan. Menuruni pipi. Menghujani sebak dalam hati.


Apakah dosa kami?

Kami hanya orang-orang kecil. Orang kecil yang tidak mampu membeli kelab bola sepak Manchester United atau Manchester City. Kami adalah orang kecil berkopiah putih, sebahagian daripada kami berserban, mengaji di sekolah-sekolah pondok berlantai buluh kasar. Kami hanya orang-orang Islam yang kebanyakannya menoreh getah untuk menyara kehidupan ini.


Apa dosa kami?

Adakah kerana membawa 'bin' di pertengahan nama, atau pun kerana nama kami yang berpangkal Muhammad.

Apakah kejahatan yang telah kami lakukan?

Sehingga ada insan yang tergamak membalas sedemikian rupa. Pedihnya menerima kenyataan 11 nyawa direnggut sekejam itu. Saat mereka tidak sempat melawan untuk mempertahankan jiwa. Saat jiwa mereka sedang kusyuk menghadap Allah Yang Maha Esa. Saat jiwa mereka diserah bulat-bulat kepada Sang Pencipta.



Apakah dosa mereka?

Apakah kerana mereka memegang status penduduk Islam di selatan Thai? Sebahagian bumi gajah putih yang kau dakwa milikmu. Kami ini adalah minoriti. Jumlah kami tidak setanding dengan bilanganmu. Jumlah kami, yang mengakui 'tiada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah' hanya sedikit sahaja. Namun kami juga sebahagian daripada sejarah bumi ini. Mengapa kau seolah cuba memadamkan kami dari peta sejarahmu?



Apakah yang ada dalam fikiranmu, wahai dua orang penyerang berpakaian serba hitam ala ninja dan berifel. Tatkala kau melepaskan tembakan bertalu-talu membabi buta. Ke arah sekumpulan Muslim yang sedang berjemaah menghadap Tuhan mereka.

Bangga?

Apakah yang ada dalam fikiranmu?

Saat lelaki-lelaki itu rebah ke lantai rumah Allah itu dengan berlumuran darah. Terkapar-kapar menunggu ajal , berpalit pedih dan rasa kurang percaya. Bahawa solat itu yang terakhir dalam hidup mereka, tanpa sempat mereka mengucap salam di penghujung solatnya.



Apakah bangga yang engkau rasa?

Saat engkau berhasil membunuh 11 nyawa yang tidak bersenjata. Bahkan mereka tidak berdosa. Sungguh kejam dan sadis dirimu. Memang layak engkau memegang gelar manusia bersifat binatang berjiwa syaitan.

Sekali lagi air mata menderu laju. Sudah dua jiwa yang aku sayangi terkorban dalam cara sebegini. Pedihnya rasa hati melihat mayat adikku yang membengkak di sana sini ketika Masjid Kerisik...............

Note :Ini adalah sedutan dari buku saya, diterbitkan oleh persatuan pelajar Muslim di UK dan akan dipasarkan secara 'underground' di Malaysia, jika ada permintaan, insya Allah.

more info :
http://bukansyadid.blogspot.com
emel: pelik_betul (yahoo)

Juga boleh klik:
http://www.smh.com.au/articles/2004/10/27/1098667842425.html

atau:
http://scottthong.wordpress.com/2008/05/13/the-wolves-of-pattani-southern-thailand/

Thursday, July 23, 2009

??????????

Sesuatu yang tak pernah terjangkau dek akal fikiran kita ini.
Subhanallah. ..

Ketahuilah bahawa pada setiap waktu, ribuan bilal di merata dunia akan melaungkan azan, mengakui 'Bahawa Allah Sahaja Yang Patut Disembah,
dan Nabi Muhammad Adalah Rasul Allah.'Dimulakan dengan Indonesia yang terletak dibahagian timur dengan ratusan kepulauan-nya dan jumlah
penduduknya seramai 180 juta.Sebaik masuk waktu Subuh, Azan mula berkumandang dari kawasan ini dengan ribuan Bilal yang akan melaungkan
Ke-Agungan Allah S.W.T Dan Nabi Muhammad S.A.W.

Proses ini akan bergerak kearah barat kepulauan Indonesia . Perbezaan masa antara timur dan barat Indonesia adalah 1-1/2 jam.Belumpun laungan
Azan dimerata Indonesia selesai, ianya bermula pula di Malaysia.Berikutnya di-Burma dan dalam masa satu jam selepas Azan dilaungkan di-Jakarta,
tiba giliran Dacca di Bangladesh.Berikutn ya laungan akan kedengaran di Calcutta dan terus ke Srinagar dibarat India.

Perbezaan waktu dikota-kota Pakistan adalah 40 minit jadi dalam jangka masa ini, Azan akan berkumandang diseluruh Pakistan.Belum berakhir
di-Pakistan, Azan akan bermula pula di Afghanistan dan Muscat.Perbezaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Dalam jangka masa
ini, Azan akan berterusan dilaungkan di UAE, Makkah, Madinah, Yaman, Kuwait dan Iraq .

Proses ini berterusan setiap detik sehingga ke pantai timur Atlantik.Jarak masa Azan mula dilaungkan di Indonesia sehingga ke pantai timur Atlantik
adalah 9-1/2 jam.Belumpun Azan Subuh berkumandang di pantai Timur Atlantik, Azan Zuhur kini sudah mula dilaungkan di Indonesia. Ini berterusan
bagi setiap waktu sembahyang, tidak putus-putus.

Subhanallah, begitu hebat dan agungnya Islam!

Kalaulah setiap kawasan boleh memasang pembesar suara (yang power habis!), akan bergegar satu dunia dengan laungan Azan tidak putus-putus.

Allahu Akhbar!

THE BOY AND THE DOG

(Gambar sekadar hiasan)

Once Abdullah Bin Jafar (ra) was passing through a forest when he went by an orchard where an Abyssinian (Ethiopian) slave was working.

Someone brought him his food and, at the same time a stray dog came into the garden, and stood by the slave, who threw a loaf of bread to the dog, which ate it but did not go away.

The slave-boy threw it a second loaf and a third one, thus letting it eat the whole of his daily provision of food, keeping nothing back for himself.

Abdullah bin Jafar, who had been watching this, said to the boy, "How much bread do you get as your daily ration of food?" The boy said, "I get three loaves everyday, as you have just seen."

Ibn Jafar asked, "Then, why did you prefer a dog to yourself and feed it all the three loaves?" The boy said, "There are no dogs living round here. The poor creature must have travelled a long distance to reach here and it must be feeling very hungry. So, I felt ashamed to send it away, without serving it any food."

Ibn Jafar said, "What will you have for food today?" The boy said, "I shall go without food for a day, which I don't mind."

Ibn Jafar said to himself, "People criticise you for spending too liberally, but this slave-boy is far more generous than you."

After this he came back to the town and, after purchasing the slave-boy, the garden and all the other effects therein from the owner, he set free the slave-boy and gave him the garden as a gift.

Source: It-haaf; also found in Virtues of Charity Part II, translated by Abdul Karim.

Islam is the religion of mercy towards the creations and obedience towards the Creator. Let us practise it fully.

LELAKI YANG CANTIK DALAM PANDANGAN ALLAH TAALA..



Kecantikan seorang lelaki bukan kepada rupa fizikal tetapi pada murni rohani.
Lelaki yang cantik adalah :-

1) Lelaki yang mampu mengalirkan airmata untuk ingatan
2) Lelaki yang sedia menerima segala teguran
3) Lelaki yang memberi madu setelah menerima racun
4) Lelaki yang tenang dan lapang dada
5) Lelaki yang baik sangka
6) Lelaki yang tidak pernah putus asa
7) Lelaki yang tidak pernah meminta sebaliknya menyenangkan
8) Lelaki yang tidak melukakan, tetapi mengembirakan.

Wednesday, July 22, 2009

TITIAN KASIH KAMPUNG TOPOKON

19 Julai 2009 Kg. Topokon.

Hasrat ahli KRU Tuaran, Adik Misran untuk mengadakan program di kampung halamannya akhirnya tercapai jua. Walaupun cadangan awal adik Misran untuk mengadakan program bernama ‘Isteriku Sayang’, kemudian ditukar kepada ‘Keluargaku Sayang’ tapi menjadi Program Titian Kasih adik Misran tidak kisah janji satu progaram dibuat di kampungnya demi mahu melihat sinar Islam subur pada jiwa penduduk kampungnya. Lagi penting semangat mahu berdakwah di kalangan orang yang paling dekat dengannya. Kembara dakwah yang disertai adik Misran tidak melupakan tangggungjawabnya terhadap penduduk kampungnya sendiri.

Selaku pengarah progarm Adik Misran telah beusaha sedaya upaya mengurus program dengan sebaik mungkin walaupun pelbagai cabaran perlu ditempuh, dari berurusan dengan imam yang juga penghuhlu kampung sehinggalah persiapan akhir program yang turut dibantu oleh sahabat rapatnya, Jamil. Menariknya, Misran lebih dikenali dengan panggilan ‘ustaz’ dikalangan penduduk kampungnya. Semasa bersembang dengan makcik-makcik di kampung tersebut sementara menunggu program bermula, seorang makcik lantas mengatakan kami di sini biasa panggil dia ustaz. Mengapa makcik? Pertanyaan itu lancar sahaja keluar dari mulut. Sebab dialah anak muda yang selalu berada di surau ini, suka aktiviti-aktiviti agama dan penampilannya pun macam ustaz.

Program di kampung misran diserikan lagi dengan ceramah yang disampaikan oleh Presiden PSS, Saudara Bunyamin Bakri yang datang dari Sandakan. Selepas rehat minum pagi, Saudara Bunyamin meneruskan slot kedua dengan penerangan tayangan UMMAH. Turut hadir di majlis tersebut empat orang ahli PSS dan tujuh orang ahli KRU Tuaran.



QIAMULLAIL BULAN JULAI




TARIKH: 25-26 JULAI 2009
TEMPAT: MASJID TUARAN


Maksudnya:
"Dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah "Sembahyang Tahajjud" padanya sebagai sembahyang tambahan bagimu, semoga Tuhanmu membangkitkan dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat yang terpuji".
(Surah al-Isra': 79)

Qiamullail adalah merujuk kepada amalan beribadat pada malam hari dengan mengerjakan solat-solat sunat seperti solat Sunat Taubat, Tahajjud, Witir dan lain-lain, serta amalan-amalan seperti membaca Al-Quran , berzikir , beristighfar, berdoa dan sebagainya . Ibadah Qiamullail sangat digalakan di dalam Islam. Qiamullail boleh dikerjakan secara berseorangan atau secara beramai-ramai.










JOKES


Holy Prophet Muhammed (saw) smiled often and would make jokes with members of his community. For example, An old woman came to our Holy Prophet Muhammed (saw) and said: "O Messenger of Allah, pray to Allah (Subhanahu Wa Ta'ala) that I will enter Paradise." Holy Prophet Muhammed (saw) said jokingly, "O Mother of so-and-so, no old women will enter Paradise." The old woman went away crying, after hearing from Holy Prophet Muhammed (saw). Then Holy Prophet Muhammed (saw) sent one of his companions to tell her that, she will enter Paradise by becoming a young lady, because the Paradise is for only young people.

Holy Prophet Muhammed (saw) said: "Do not laugh too much, for laughing too much deadens the heart." At another place, Holy Prophet Muhammed (saw) said: "If you knew what I know, you would laugh little and weep much."

Imam Jafar as Sadiq (AS) said: Avoid incorrect jokes and humors, as it is the cause of enmity and grudge. Also Imam Jafar as Sadiq (AS) said: The believers laughter should be only a smile. At another place Imam Jafar as Sadiq (AS) said: Beware of joking, because it causes rancor and drives into malice. Joking is the lesser revilement.

QIAMULLAIL TAMPARULI (Makcik-Makcik pun nak buat qiam)



18 Julai 2009 ~
Alhamdulillah, undangan Kak T agar ada ahli PSS turut hadir bersama meraihkan permintaan makcik-makcik untuk mengadakan qiamullail di Masjid Ubbudiyah, Tamparuli dapat dipenuhi. Makcik-makcik ini mengikuti kelas mengaji yang dikelolakan oleh Kak T setiap hari ahad bermula jam 2 petang setiap minggu. Apa yang mendorong makcik-makcik ini mahu melakukan qiamullail? Sebenarnya makcik-makcik ni mahu merasa berqiamullail seperti qiamullail bulanan KRU Tuaran di Masjid An-Nur, Tuaran yang selalu dihadiri oleh anak-anak / anak-anak jiran dan kenalan mereka. Mesej baik yang dibawa oleh ahli-ahli KRU ini terutama dari segi perubahan tingkahlaku yang lebih positif menarik minat makcik-makcik untuk belajar dan merasai kelebihan ibadah qiamullail.

Majlis yang diadakan agak santai, dimulai dengan Solat Maghrib berjemaah, tazkirah yang disampaikan oleh Cikgu Din, belajar mengaji dan Solat Isyak berjemaah. Selepas itu, sesi makan malam bersama-sama sambil bertukar-tukar juadah yang dibawa dari rumah masing-masing. Kemudian ada yang meneruskan belajar mengaji, sementara yang lain berbincang menambahkan kefahaman agama dengan Ustazah Mashitah dan Diana.

Bersemangat, jam 2.30 pagi makcik-makcik sudah bangkit dari pembaringan dan bersiap sedia untuk melalukan solat Tahajjud, Taubat, Hajat dan Witir. Sebelum mula Kak T memberi panduan terlebih dahulu dengan makcik-makcik tersebut. Jam 4 pagi solat-solat sunat siap dikerjakan. Sementara menunggu masuk waktu Subuh ada yang meneruskan aktiviti dengan mengaji dan ada pula yang bersahur untuk menunaikan ibadah puasa sunat Rejab. Majlis tamat selepas solat Subuh berjemaah dan tazkirah yang disampaikan oleh Cikgu Zul. Kegembiraan jelas terbayang diwajah makcik-makcik tersebut. Mereka mencadangkan agar program ini diadakan setiap minggu, walaupun begitu keputusan telah dibuat untuk peringkat awal ini biarlah dibuat secara bulanan terlebih dahulu.